Makalah
SOLUSI MENGHADAPI GLOBALISASI
Di susun oleh:
DWI WIJAYANTI
1211/0297.107
AGRIBISNIS TERNAK RUMINANSIA
PEMERINTAH KAB. MALANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS SMK NEGERI 1 PUJON
Jl. Brigjen Abdul Manan Wijaya14 Pujon-Malang
TAHUN
2015
LEMBAR
PENILAIAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Mata Pelajaran Pkn (Pendidikan Kewarganegaraan) pada tanggal:
|
|
Penilaian
|
|
|
|
|
|
|
Pembimbing
Ning Jam’iyatul D. S.Pd
NIP. 19730105 200604 2 017 |
Penulis
Dwi Wijayanti
|
Moto
“Apabila di dalam diri
seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan
selangkah pun.”
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan dengan judul “SOLUSI MENGHADAPI GLOBALISASI”.
Makalah
ini buat untuk melaksanakan tugas sekolah yang diberikan guru dalam mata pelajaran PKN. Dalam
penulisan makalah ini, penulis tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu makalah ini terselesaikan dengan baik.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kelemahan dalam
penyajian materi, redaksi, dan sistematikanya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penulisan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini memberi menfaat bagi para
pembaca.
Malang, 30 Januari 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Judul Makalah .................................................................................................................. i
Lembar Penilaian
.............................................................................................................. ii
Moto..................................................................................................................................
v
Kata pengantar ................................................................................................................. iii
Daftar isi............................................................................................................................
iv
BAB I
Pendahuluan ......................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
3. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II
Pembahasan ........................................................................................................ 3
1. Pengertian Globalisasi ............................................................................................ 3
2. Faktor-faktor
muculnya globalisasi ........................................................................ 5
3. Sebab-sebab meningkatnya globalisasi ................................................................... 6
4. Dampak
Globalisasi ................................................................................................ 7
5. Solusi Menghadapi Globalisasi...............................................................................
11
1. Sikap selektif terhadap globalisasi ..................................................................... 12
2. Membangun Kembali Ajaran Luhur Pendiri
Bangsa ......................................... 14
BAB III Penutup ............................................................................................................. 20
1. Kesimpulan .............................................................................................................. 20
2. Saran ........................................................................................................................ 21
Lampiran Gambar ............................................................................................................. 22
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehidupan yang
semakin komplek, antara manusia dan pengetahuan semakin tidak terbendung
perkembangannya, ketika jaman bergerak dan berkembang maju tentu harus di imbangi
dengan pergerakan maju pula. Perkembangan dunia di era modern ini banyak
perubahan dalam perkembangan manusia itu sendiri perkembangan cara berfikir,
pola hidup, budaya dan banyak sekali perubahan yang lain dari perkembangan
tersebut. Beberapa tahun belakang ini sangat populer adanya Globalisasi seolah
kata tersebut menjadi awal akan adanya perubahan yang besar yaitu kehidupan
yang lebih modern dan maju. Kata globalisasi pun dibesar-besarkan untuk
mendukung perdagangan bebas dan industrialisasi namun kata Globalisasi belum
ada pemahaman yang jelas tentang makna kata tersebut bagi masa depan manusia.
Dalam kenyataan sehari-hari kita telah
lupa tentang nilai-nilai perjuangan yang telah mampu membuat Globalisasi bangsa
ini dari hidup tanpa kebebasan hingga hidup merdeka bebas memilih inilah Makna
Globalisasi, jika dulu pengaruh Globalisasi negara kita adalah semangat
perjuangan yang menjadi kekuatan mental spiritual sehingga melahirkan kekuatan
yang luar biasa. Sedangkan hidup Era Globalisasi saat ini kita harus
memperjuangankan segala hal sesuai dengan bidang masing-masing, menumbuhkan
jiwa perjuangan kembali menghadapi Globalisasi untuk mendapatkan kehidupan lebih
baik. Dalam hal ini tentu tidak dapat tumbuh dengan sendirinya namun melalui pembelajaran
(PKN) pendidikan kewarganegaraan.
2. Rumusan masalah
Dalam makalah ini masalah yang diangkat
adalah SOLUSI MENGHADAPI GLOBALISASI. maka perlu memperkecil ruang lingkup
pembahasan yaitu:
1. Apakah
Globalisasi itu?
2. Bagaimanakah
Solusi yang tepat dari positif dan negatif Globalisasi?
3. Tujuan Pembahasan
Tujuan utamanya adalah Mewujudkan Makna PKN (Pendidikan
Kewarganegaraan) yaitu menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan warga Negara
Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni. Setiap warga Negara Republik Indonesia harus menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang merupakan misi atau tanggung
jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga Negara dalam
hal persahabatan, pengertian antar bangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela
negara, dan sikap serta perilaku yang bersendikan nilai-nilai budaya bangsa.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Globalisasi
Kata ‘globalisasi’ berasal dari kata
‘global’, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti secara keseluruhan.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Jan
Aart Scholte
melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1. Globalisasi diartikan sebagai
meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap
mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung
satu sama lain.
2. Globalisasi juga diartikan dengan
semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor,
lalu lintas devisa, maupun migrasi.
3.
Globalisasi
juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke
seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh
dunia.
A.
Pengertian globalisasi menurut para
ahli adalah sebagai berikut:
1.
Malcolm Waters
Sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting yang terjelma dalam kesadaran seseorang.
Sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting yang terjelma dalam kesadaran seseorang.
2.
Emmanuel Ritcher
Jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
Jaringan kerja global yang secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar dan terisolasi ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
3.
Selo Soemarjan
Terbentuknya system organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti system dan kaidah yang sama.
Terbentuknya system organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti system dan kaidah yang sama.
B.
Pengertian globalisasi menurut
beberapa sumber:
1. The American Heritage Dictionary Suatu
tindakan/proses menjadikan sesuatu yang mendunia (iniversal) baik dalam
lingkup/aplikasinya.
2. Wikipedia Istilah untuk menjelaskan
perubahan dalam masyarakat dan perekonomian dunia yang dihasilkan oleh
meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan.
Dengan demikian, Globalisasi adalah
proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara
mendunia melalui media cetak dan elektronik. Ada pula yang mendefinisikan
globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi
informasi.
Sehingga
memaknai Globalisasi itu bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu
sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di
sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif
atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang
lain sepertibudaya dan agama.
2. Faktor-faktor munculnya globalisasi
2. Faktor-faktor munculnya globalisasi
1.
Berkembang
pesatnya teknologi komunikasi
Berkembang pesat teknologi
komunikasi bentuk dari globalisasi pada kenyataan saat ini, adanya penggunaan
telepon genggam, internet, televisi dari penggunaan alat inilah yang
mempercepat dan memperdalam proses globalisasi, semakin banyak orang yang
terhubungkan melalui penggunaan teknologi ini bahkan hingga pelosok desa.
2. Adanya perekonomian baru di dunia
Perekonomian tidak lagi didasarkan
pada pertanian atau industri, melainkan di dominasi oleh kegiatan perekonomian
yang tak nampak, seperti halnya bidang software atau perangkat lunak. Produk
dari media, hiburan dan jasa berbasis internet. Perekonomian berdasar
pengetahuan ditandai dengan munculnya banyak konsumen yang cakap teknologi dan
kemudahan untuk menguasai kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang perangkat
lunak, sehingga saat ini menjadi ketergantungan masyarakat akan komputerisasi ,
hiburan da telekomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Sebab-sebab meningkatnya globalisasi
Adapun sebab-sebab meningkatnya
globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia. Adanya aliran informasi
yang begitu cepat serta berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan multi
nasional.
1.
Perubahan
Politik Dunia
Menurut Anthony Gidden, ada sejumlah
pengaruh politik yang menjadi kekuatan penggerak dibalik meningkatnya
globalisasi. Pertama, runtuhnya komunisme ala Soviet melalui serangkain
revolusi dramatis di eropa timur pada tahun 1989, yang berpuncak pada bubarnya
Uni Soviet itu sendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya komunisme memperkuat
proses globalisasi dan juga harus dilihat sebagai akibat dari proses
globalisasi itu sendiri. Kedua, munculnya mekanisme pemerintahan internasional
dan regional Uni Eropa merupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masing-masing
Negara anggota melepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu. Ketiga,
munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan dan organisasi non
pemerintahan internasional.
2.
Aliran
Informasi Yang Cepat Dan Luas
Pergeseran kecakrawala berfikir
global ini memiliki dua dimensi : Pertama sebagai anggota masyarakat global.
Orang semakin merasa bahwa tanggung jawab sosial tidak berhenti pada level
nasional. Kedua cakarawala berfikir global menunjukkan bahwa orang makin melihat
kesumber-sumber lain daripada Negara dalam merumuskan rasa identitas mereka
sendiri.
3.
Berkembang
Pesatnya Perusahaan-perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional adalah
perusahaan yang memproduksi barang atau jasa lebih dari dalam satu Negara.
Merupakan jantung perekonomian global. Perekonomian elektronik adalah factor
lain yang memperkokoh globalisasi ekonomi.
4. Dampak
Globalisasi
1.
Dampak
positif Globalisasi
a.
Meningkatkan
dinamika (perubahan) Komunikasi dan Transportasi
b.
Terbukanya
lapangan pekerjaan
c.
Pesatnya
Pertumbuhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dibidang HAM dan Lingkungan Hidup
d.
Menumbuhkan
semangat toleransi antar sesama penduduk dunia
e.
Pesatnya
gerakan demokrasi di berbagai negara
2.
Dampak
Negatif Globalisasi
a.
Semakin
kuatnya kelompok ekonomi kuat dan semakin lemahnya daya saing pemilik modal
kecil
b.
Menurunnya
kualitas Sumber Daya Alam
c.
Meningkatnya
Kerusakan Lingkungan
d.
Semakin
canggihnya tindak kejahatan yang mengguakan teknologi canggih
e. Meningkatnya BudayaKonsumtif (yaitu
budaya atau kebiasaan masyarakat untuk membeli barang-barang yang bukan
kebutuhan pokok atau mendesak.)
3.
Dampak
Globalisasi Terhadap Indonesia
a. Di Bidang Politik
§
Meningkatnya
kesadaran dan gerakan menyuarakan demokratisasi, penegakan HAM dan supremasi
hukum
§
Semakin
kuatnya pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah demi tegaknya
pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan bertanggung jawab
§
Maraknya
gerakan demonstrasi (unjuk rasa) yang melibatkan massa, sebab masyarakat
mengikuti budaya politik berbagai negara yang sering terlihat di berbagai media
massa. Selain itu demostrasi juga diperbolehkan oleh Undang-Undang walaupun
kadang-kadang melanggar undang-undang
§
Semakin
banyak terbentuknya partai politik, organisasi nonpemerintah dan LSM.
b.
Di
Bidang Ekonomi
§
Adanya
liberalisasi perdagangan mendorong pemilik modal besar semakin kuat dan pemilik
modal kecil semakin lemah dalam persaingan bebas
§
Banyaknya
industri besar bertaraf internasional menggunakan perangkat teknologi canggih.
Hal ini membuat industri tersebut memerlukan sedikit SDM.
§
Kuatnya
pengaruh mata uang dollar Amerika Serikat terhadap perekonomian indonesia
§
Privatisasi
beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
§
Berkurangnya
subsidi bagi rakyat
c.
Di
Bidang Sosial Budaya
§
Semikin
tumbuhnya sikap individualistis dan lunturnya sikap toleran, kesetiakawanan
sosial dan gotong royong
§
Semakin
memudarnya nilai moralitas dan agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
§
Semakin
derasnya nilai-nilai budaya dan gaya hidup barat yang diterima masyarakat
melalui media cetak maupun media elektronik dan ditiru mentah-mentah meskipun
belum tentu sesuai dan cocok dengan kebiasaan dan budaya sendiri
d.
Di
Bidang Lingkungan Hidup
§
Meningkanya
pencemaran air dan udara akibat aktivitas industri-industri besar di indonesia
§
Meningkatnyakerusakan
hutan akibat penebangan besar-besaran, baik yang legal maupun ilegal
§ Meningkatnya peristiwa kebakaran hutan
yang diakibatkan oleh pembukaan hutan dengan cara membakar hutan.
4.
Dampak
Globalisasi Bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarkat
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan Bermasyarkat
a.
Semakin
tumbunya pola hidup individualistis dan pragmatis
b.
Tingkat
kepedualian dan kesetiakawanan sosial dirasakan semakin luntur
c.
Interaksi
dan kebersamaan sosial secara fisik cenderung berkurang, namun dinamika
komunikasi dan jangkauan masyarakat semakin luas
d.
Semakin
tingginya persaingan hidup masyarakat
e.
Nilai-nilai
moral etik dalam pergaulan masyarakat cenderung semakin terabaikan
5. Dampak Globalisasi dalam Kehidupan
Berangsa dan Bernegara
a. Semakin meningkatnya kesadarn masyarakat
akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara
b. Tingkat kontrol masyarakat terhadap
pemerintah semakin meningkat
c. Pola hubungan antar negara semakin dekat
dan saling terkait, ketergantungan dan pengaruh-mempengaruhi
d. Semakin tingginya kesadaran masyarakt
terhadap kesetaraan pria-wanita (kesetaraan gender) dalam politik
e. Tumbuhnya gerakan pro demokrasi dan Hak
Asasi Manusia
5. Solusi Menghadapi Globalisasi
Secara Positif Globalisasi memiliki
arti penting bagi bangsa Indonesia, yaitu kita dapat mengambil manfaat dari
globalisasi dan menerapkannya di Indonesia. Manfaat globalisasi antara lain
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempermudah arus modal dari negara
lain, dan meningkatkan perdagangan internasional.
David Ricardo. menyatakan bahwa
suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling
menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan
dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai
dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki
keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien
dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada
produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi
kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi
kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari
Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Globalisasi memiliki nilai-nilai positif namun juga
memiliki nilai-nilai negatif. Untuk menyaring nilai-nilai negatif maka kita
harus berpedoman pada nilai-nilai Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila
sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Jika kita mengambil
nilai-nilai negatif globalisasi, maka yang akan terjadi adalah kaburnya jati
diri bangsa Indonesia dan masuknya kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Sehingga
perlu adanya:
1. Sikap
selektif terhadap globalisasi
Merupakan suatu sikap yang menunjukkan pengaruh globalisasi tanpa menghilangkan jati diri kepribadian bangsa guna mewujudkan dan menerima pengaruh globalisasi didasarkan pada pancasila yang memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Merupakan suatu sikap yang menunjukkan pengaruh globalisasi tanpa menghilangkan jati diri kepribadian bangsa guna mewujudkan dan menerima pengaruh globalisasi didasarkan pada pancasila yang memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
1.
Pancasila
sebagai dasar Negara
Pancasila mempunyai kekuatan
mengikat secara hukum sehingga semua peraturan hukum atau dasar yang
bertentangan dengan pancasila harus dicabut.
2.
Pancasila
sebagi jiwa dan kepribadian Bangsa
Pancasila sebagai kristalisasi
nilai-nilai budaya bangsa dan digali dari bumi Indonesia yang telah dibina
sejak lama. Pancasila merupakan corak dan ciri khas yang membedakan Bangsa
Indonesia dengan Bangsa lain.
3.
Pancasila
sebagai pandangan hidup Bangsa
Pancasila mempersatukan dan memberi
petunjuk dalam mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Pancasila merupakan
pedoman tingkah laku bagi warga Negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
bebangsa dan bernegara.
2. Membangun
Kembali Ajaran Luhur Pendiri Bangsa
Membangun
kembali karakter bangsa dari banyaknya paham dalam arus globalisasi, dengan
menanam kembali pancasila, Ketetapan MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia
Pancakarsa menjabarkan kelima asas dalam Pancasila menjadi 45 butir pengamalan
sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila. Butir-butir pengamalan
Pancasila tersebut telah tersusun dengan baik namun sayangnya semua itu kini
hanyalah tulisan-tulisan yang nyaris tak diperhatikan. Perlu ada upaya yang
sungguh-sungguh dari segenap elemen bangsa untuk memastikan setiap nilai-nilai
Pancasila benar-benar menjadi nilai yang menjiwai setiap sendi kehidupan
masyarakat Indonesia. Inilah butir-butir pengamalan Pancasila :
Sila Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa
Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Manusia
Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Mengembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
5. Agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan
sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak
memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
Pada sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa dimaknai dengan kewajiban mewujudkan masyarakat yang berketuhanan.
Suatu keharusan bagi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang beriman
kepada Tuhan dan beragama, apapun agama dan kepercayaan yang mereka yakini.
Maka negara harus menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk, memeluk dan
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak boleh lagi
ada anarkisme yang mengatasnamakan agama.
Sila Kedua – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1. Mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui
persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan
sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan
sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan
sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani
membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa
Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Pada Sila kedua Kemanusiaan yang
adil dan beradab dimaknai dengan suatu sikap revitalisasi diri, untuk memupuk
dinamisme kreatif kehidupan, yang menghantarkan seseorang menjadi dinamis,
selalu sensitif dan peka terhadap gerak perubahan dan pembaharuan. Hal ini
tidak terbatas agama tertentu, berlaku menyeluruh. Semakin kuat rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab, maka semakin rendah hati, teguh keyakinan
dan murah hati. Maka yang akan muncul adalah sikap toleran dan damai, yang
merupakan misi tiap agama di dunia ini. Sikap ini pula yang akan membentuk
paradigma bahwa semua bangsa dapat dan harus hidup dalam harmoni penuh
toleransi dan perdamaian
Sila Ketiga – Persatuan Indonesia
1. Mampu
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan
rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan
rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan
rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan
persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan
pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada Sila Ketiga Persatuan Indonesia
bukan merupakan pandangan dogmatis dan sempit. Indonesia merupakan persatuan
berbagai etnis, suku, ras, budaya dan agama. Indonesia juga merupakan bagian
dari masyarakat dunia secara menyeluruh. Maka persatuan Indonesia merupakan
landasan hidup bangsa yang selalu mementingkan silaturahim, kesetiakawanan,
kesetiaan dan keberanian. Hal ini akan membuka hati dan fikiran kita untuk
menyumbangkan yang terbaik bagi bangsa ini. Pada akhirnya bangsa ini siap menuju
globalisasi, dengan tetap bangga secara tulus ikhlas pada jati dirinya
Sila Keempat – Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah,
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
1. Sebagai
warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh
memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah
untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati
dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan
iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam
musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan
kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Pada Sila ke empat merupakan
landasan idiil, untuk mampu menghantarkan bangsa ini pada prinsip-prinsip
republikanisme, populisme, rasionalisme dan reformisme yang diperkuat dengan
semangat keterbukaan. Kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah, walaupun
dalam kancah pergolakan yang hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.
Hikmat kebijaksanaan diwujudan dengan pendidikan yang mumpuni. Pendidikan akan
mewarnai kerakyatan yang penuh harmoni, toleransi, dan damai. Pendidikan pula
yang akan menjauhkan dari sikap radikalisme ataupun terorisme. Sila ke lima
dimaknai dengan mewujudkan asas masyarakat yang stabil, yang ditumbuhkan oleh
masyarakat secara mandiri. Keadilan sosial itu meliputi keilmuan, keikhlasan
pemikiran, kelapangan hati, peradaban, kesejahteraan keluarga, keadilan
masyarakat dan kedamaian
Sila Kelima – Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia
1. Mengembangkan
perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2. Mengembangkan
sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati
hak orang lain.
5. Suka memberi
pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak
menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
7. Tidak
menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8. Tidak menggunakan
hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja
keras.
10. Suka
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka
melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Pada Kelima sila tersebut sarat
dengan nilai-nilai Ilahiah. Tuhan sebagai zat yang wajib disembah saja sangat
demokratis. Dia tidak memaksakan manusia untuk mentaatinya. Dia telah
menyempurnakan manusia dengan kebagusan bentuk dan akal fikiran, untuk dapat
digunakan untuk menimbang dengan logika yang benar. Dia begitu adil membagi
rizki, kenikmatan, kesejahteraan kepada seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali.
Dia pula yang membuat kesatuan alam semesta sehingga muncul keteraturan, dan
keharmonisan dalam siklus kehidupan. Dia pula yang memberikan punishment yang
setimpal kepada setiap bentuk pelanggaran dan perusakan ekosistem alam ini.
Semua itu berjalan seperti air mengalir, penuh harmoni dan kesejukan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Globalisasi adalah sebuah realita,
artinya globalisasi tidak bisa dihindari, dan setiap bangsa atau negara mau
tidak mau akan masuk ke dunia yang global yang disebut globalisasi. Salah satu
cara negara mempersiapkan diri untuk menghadapi globalisasi adalah dengan Mewujudkan
Makna PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) yaitu menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan
nusantara, serta ketahanan warga Negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji
dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Setiap warga
Negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta
seni yang merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk
menumbuhkan wawasan warga Negara dalam hal persahabatan, pengertian antar
bangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang
bersendikan nilai-nilai budaya bangsa.
Sehingga Indonesia akan benar-benar sesuai dengan pengamalan Pancasila.
Perjalanan panjang sejarah bangsa
Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian
dilanjutkan dengan era perebutan kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan
yang berbeda sesuai jamannya. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan
pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan
perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia yang
harus dimiliki oleh setiap warga Negara Republik Indonesia. Nilai-nilai
perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan perubahan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa
telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara
lain oleh pengaruh globalisasi. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan
kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa
perjuangan fisik. Sedangkan dalam Era Globalisasi dan masa yang akan datang
kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi
masing-masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan
bagi setiap warga Negara Indonesia pada umunya dan generasi penerus bangsa khususnya,
yaitu melalui (PKN) Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Saran
Pendidikan Kewarganegaraan di SMK,
SMA, MA dan yang sederajat harus terus ditingkatkan guna menjawab tantangan
masa depan, sehingga keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang tinggi
dan kesadaran bela negara sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak
dan utuhnya NKRI. SMK, SMA, MA dan yang sederajat perlu mendapatkan Pendidikan
kewarganegaraan untuk pembekalan sebagai negerasi penerus bangsa.
LAMPIRAN GAMBAR
1. Foto
Jan Aart Scholte ........................................................................................... 3
2. Foto
Selo Soemarjan.............................................................................................
4
3. Teknologi
Informasi tanpa batas ruang dan waktu .............................................. 5
4. Era
Revormasi ...................................................................................................... 8
5. Menonton
Konser Rocker .................................................................................... 9
6. Limbah
Industri .................................................................................................... 10
7. Persatuan
Ekonomi Asean.....................................................................................
11
8. Lambang
garuda Pancasila ................................................................................... 13
9. Tokoh
Pencetus Kemerdekaan Indonesia ............................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA
http://
www.google.co.id
http:// www.kumpulblogger.com
No comments:
Post a Comment